Pages

Wednesday 26 June 2013

Takdir :)





sebelum anda membaca lebih lanjut, saya beritahu saja di awal bahwa tulisan ini bertema melankolis. ingin dilanjutkan monggo, diabaikan juga terserah anda :))

saya tidak tahu apa yang terjadi pada diri saya hari ini, saya merasa marah, takut, khawatir. semua bercampur menjadi satu. hal ini bermula ketika saya mendengar bahwa ayah teman saya meninggal beberapa hari yang lalu. saya shock. memang saya tak memiliki hubungan kekerabatan dengan dia. tapi saya mengenal -meskipun tidak terlalu dalam- beliau semasa hidupnya. tentu setiap orang di dunia ini tidak ada yang mau ditinggal oleh orang yang dicinta untuk selamanya tanpa sebuah pertanda dahulu alias meninggal secara mendadak. pasti ada sebuah penyesalan yang dalam bila kita mengingat saat-saat terakhir kita bersama orang tersebut. Saya mungkin bisa merasakan penyesalan yang dialami teman saya. saya lihat saat pemakaman kemarin ia menangis tersedu-sedu seakan tak percaya ayahnya telah tiada. bayangkan mungkin sejam atau 2 jam yang lalu kita sedang bersenda gurau, dan tiba-tiba mendengar berita yang meruntuhkan akal sehat. siapa yang percaya ? atau siapa yang tidak shock ?

Takdir memang tidak ada yang tahu :) semua itu murni kekuasaan Allah SWT. saya juga tahu hal itu. mungkin yang saya takutkan dari omongan di awal tadi, saya takut kehilangan mereka sebelum saya dapat membahagiakan mereka, sebelum saya memberikan pelayanan terbaik saya sebagai anak. sebelum saya dapat memenuhi harapan-harapan indah mereka demi masa depan lebih baik anaknya. Naudzubillahmindalik... semoga saya masih sempat untuk melakukan hal tersebut.bismillahirohmanirohim :))

oiya, saya berterimakasih kepada teman saya yang telah memberikan pengertian dan menuntun saya menjauhkan diri prasangka buruk ini. tak usahlah sebut nama. saya harusnya tahu rencana Tuhan adalah yang terbaik. semoga saya diberikan rencana yang terbaik dan terindah oleh-Nya. bukan bersuudzon. tapi lebih mirip sebuah do'a permohonan. semoga...




 Manfaatkan waktu dengan orang disekitar kita, sebelum terlambat


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Saturday 15 June 2013

Being Stupid (smart) Loyalist



Beberapa tahun kebelakangan ini, demam K-Pop di Indonesia semakin menggila. Semua yang dibahas di setiap media social yang saya gunakan adalah hal itu. Atau paling tidak, teman-teman yang saya follow di twitter maupun di facebook secara implisit membahas itu walaupun tidak terang-terangan. Menurut saya sendiri, apa yang dilakukan mereka itu adalah hal-hal yang tak berguna.  Meskipun memang sih kesenangan orang berbeda-beda.

Namun ada tamparan keras ketika saya pernah mencoba mengejek mereka tentang kesenangan mereka. Semacam terjadi balasan dan menimbulkan kesadaran. Meskipun bukan balasan langsung dari mereka tentunya. Jadi begini, Saya adalah pecinta sepakbola. Olahraga dengan 22 pemain merebutkan 1 bola ini mampu menghipnotis diri untuk mau tak mau memikirkan, membicarakan, mendiskusikan, bahkan tak jarang membela apabila dijelek-jelekkan.  Sedikit cerita, klub bola yang sedang saya gandrungi saat ini adalah Chelsea. Klub asal inggris ini memang bukan klub legenda yang memiliki sejarah historis panjang layaknya Manchester United dengan class of "92 nya, atau Real Madrid dengan rekor juara championsnya yang mencapai 9 kali, tertinggi dari klub lainnya. Chelsea yang tanpa sejarah memukau  hanyalah klub London lainnya yang mencoba survive di persepakbolaan inggris. Sebelum sesukses sekarang, Chelsea hanya memenangi 2 piala liga inggris semenjak mereka berdiri. Jadi apa yang perlu saya dukung untuk tim yang belum punya nama seperti mereka ? mungkin hal ini bisa disamakan dengan awal mula K-Pop di Indonesia yang dulu masih kalah dengan keberadaan budaya india dengan tariannya, atau drama Taiwan dengan meteor garden yang sudah lebih dahulu melegenda.  Apa yang bisa istilahnya digemari dari K-Pop jika hanya membawa bekal konsep boyband ? itu yang saya pikirkan karena saya
penggemar music WESTLIFE.


Tamparan itu terjadi pada diri saya karena apa yang saya lakukan ternyata sama dengan mereka.  Hanya objeknya saja berbeda. Saya perlahan sadar bahwa selama ini ternyata penggemar bola, k-Pop dan lainnya sebenarnya adalah loyalis bodoh. Bukan bermaksud kasar. Tapi jika kita lihat secara fakta, saling ejek di media twitter tentang klub bola semakin menjadi-jadi.  Kami saling mengejek klub satu sama lain layaknya klub yang kami bela adalah yang paling hebat, keren dari sudut pandang kami, begitu pula dengan K-Pop. Super Junior, SHINee, 2PM, SNSD, wondergirl saling dibandingkan mana yang lebih keren, baik itu dance, olah vocal dan lainnya. Bodoh bukan ? saya juga merasakan. Tapi jika memang sudah terlanjur cinta dengan apa yang kita senangi mungkin dikatakan bodoh pun saya tak apa. Seperti pepatah mengatakan, cinta itu buta. Tak melihat siapaun, apapun untuk diserang dan menimbulkan penyakit cinta. Meskipun dalam kasus ini, bisa dikatakan cinta yang bermakna fanatik.

Hanya mungkin yang belum saya lihat atau langka jika ingin dikatakan tak ada, adalah loyalis bodoh terhadap Indonesia. Negara kita sendiri. Tanah tempat kita berpijak, minum, mencari nafkah. Yang menghidupi kita. Yang telah diperjuangkan pahlawan-pahlawan yang bahkan sampai sekarang kita tak mengenal nama mereka. Negara yang memiliki sejarah luar biasa, pernah menentang inggris (Negara asal Chelsea)  dengan politik luar negeri yang hebat bernama ganyang Malaysia. Jadi maukah ? ahh.. tak sulit kok, anggap saja Indonesia ini layaknya K-POP atau sepakbola. UUD 1945 anggap  peraturan diving, offside, handsball yang dapat kita hapal dan kita praktekan. Hukum dapat kita umpamakan leonel Messi, menakutkan apabila telah memegang bola dan memborbardir tim besar maupun kecil, tak segan dan tak pilih kasih.  Atau ekonomi Indonesia, pengangkatan kemiskinan, konflik antarsuku,  bisa kita adakan gathering layaknya meet n greet Super Junior, SNSD atau artis k-Pop lainnya, bahas kupas tuntas hingga hal-hal yang dalam layaknya kehidupan artis. Menunggu Chelsea dan K-Pop setenar dan sehebat sekarang dengan sabar saja kita sanggup, mengapa Indonesia tidak ?

Jadi, Bukankah baik menjadi loyalis bodoh ?



(gambar : repro google)




Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer