Pages

Monday 17 December 2012

Hitam Putih Dunia Kedokteran



selamat malam  kawan-kawan sekalian, yah mungkin udah lama ya gue ga ngeblog haha maklum banyak sekali kegiatan yang saya yang lakukan bukan sok sibuk atau gimana emang beberapa hari dan minggu-minggu ini gue juga disibukkan dengan banyak aktivitas. Seperti ada pelatihan jurnalis tingkat dasar di UKM ECPOSE di fakultas gue tercinta, juga ada rapat tentang even bulutangkis yang smakin intens dilakukan mengingat ga pengen dong pas nanti hari-H persiapan amburadul hehe.. dan juga ada kegiatan komting yang mentoring antara anak HMJ_manajemen dan anaknya yaitu komting. Disini gue adalah anggota komting angkatan pertama d HMJ ini jadi perlu diberikan mentoring. Tapi isi dari mentoring itu ga melulu tentang bagaimana organisasi ini ke depannya, tapi lebih bagaimana cara memilih konsentrasi yang sesuai dengan minat dan kemampuan kita, FYI aja di jurusan manajemen itu khususnya FE unej ada 4 sub jurusan yang disediakan untuk dipilih, ada manajemen operasional, manajemen keuangan, manajemen sumber daya manusia dan manajemen pemasaran. dan gue sama temen gue si ian-bokong semok-capung- (hehehe) kebetualan menjadi koordiantor dan partner bersama di konsentrasi operasional. Jadi secara ga langsung terus menghubungi anggota2 kita. Oke ini kayaknya terlalu panjang untuk sebuah intro ya.. tolong tampar gue biar kembali ke topik awal -_____-

Okee yang gue bahas ini agak melenceng dari dunia yang gue geluti sekarang yaitu ekonomi dan yang akan gue bahas adalah dunia kedokteran.. melenceng sekali ya kayaknya.. tapi gapapa karena semua ilmu itu haruslah kita pelajari bukan untuk kita diskriminasikan krna suatu saat akan berguna. Oke stop jadi orang gundul pemberi motivasi di me*troTV itu. oke ayo kita mulai..




 Sebenernya gue juga heran mengapa banyak orang yang pingin banget masuk dunia kedokteran ato kuliah disana? apa enaknya sih nanti jadinya? iya gue tau pasti tujuan utama mereka jadi dokter. Tapi berurusan dengan orang2 sakit yang parah, belum lagi kita juga ada kemungkinan kena bakteri atau virus yang mematikan, resikonya gede banget kan? apalagi saat kuliah.. kita berurusan dengan mayat-mayat!! gue termasuk orang yang paling takut sama yang namanya mayat, gue suka parno sendiri bayangin tiba-tiba mayatnya hidup, terus ga sengaja gue dipegang gitu, dipanggil juga, hororr bangeeet lah.. dan katanya juga disetiap fakultas kedokteran (FK) itu selalu ada arwah-arwah penasaran yang seenak udel mereka sendiri nampak2in diri gitu.. sok ngeksis banget ya mereka.

tapi di sisi lain, gue juga bertanya2 gimana sih prospek ke depan dokter itu ? yang gue tau sih dokter itu enak, gajinya gede, dapet duit cepet, periksa dikit kasih resep udah 35ribu aja paling murah. hmm mungkin hal ini ya yang bikin orang pingin banget jadi dokter. apalagi juga gue denger banyak dari temen-temen gue kalo orang tua mereka sangat menekan banget anaknya untuk jadi dokter. yang IPA khususnya. gimana-gimana pun, pasti mereka ada pikiran untuk nyuruh anak mereka masuk FK. Sebenernya gue prihatin. ini yang sekolah anaknya atau orangtuanya ? memang membahagiakan orangtua merupakan suatu kewajiban seorang anak. tapi jika membuat anak menderita ? gimana jika mereka punya suatu potensi yang tersembunyi, gambar kek atau komunikasi kek. tinggal poles sedikit tuh pasti udah bisa bersinar dengan sendirinya. tapi dengan paksaan ortunya mereka akhirnya masuk FK, padahal untuk jadi seorang dokter muda aja diperlukan sekolah minimal 5 tahun. dengan rincian sekolah paling cepet 3,5tahun buat lulus S1 kemudian masih belum sekolah keprofesian dokter minimal yah 1,5tahun. belum lagi sekarang persepsi orang ke dokter muda itu masih kurang memihak. maksudnya, mereka lebih percaya pada dokter-dokter kawakan drpda dokter-dokter muda. ya wajar sih mengingat pengalaman mereka yang udah banyak.

hmm kayaknya gue dari tadi banyak bicara sisi buruk di kedokteran yah ? muahaha bukan maksud buat ngejelek-jelekin atau bikin marah anak-anak  kedokteran, namun menurut gue realitanya emang gitu B) oke calm down duluu.. sebenernya jadi dokter itu adalah suatu misi yang sangat mulia. bayangkan beratus-ratus ribu, berjuta-juta, bermilyar-milyar, bertriliun-triliun.. (oke stop kalkulator gue masih pake sempoa) bisa mereka selamatkan. memang hidup dan mati ada di tangan tuhan. itu pasti dan mutlak. namun dengan adanya dokter, tingkat kemungkinan hidup bisa bertahan dan meningkat beberapa persen daripda dibiarin gitu aja. sudah banyak orang-ornag yang terselamatkan dengan adanya dokter. mungkin kalo pahala bisa kita itung sendiri. pahala seorang dokter mungkin ada d peringkat atas. tapi balik dari pernyataan-pernyataan di atas. kebanyakan dokter sekarang itu berorientasi dengan duit. iya uaaang brooo. mereka biasanya mau merawat orang yang sakit apabila biaya administrasi udah dipenuhi sama keluarga pasien. menurut gue ini sangat ironi. ketika suatu orang sedang berjuang untuk bertahan hidup tapi terkendala dengan sebuah kertas bernominal dan bercap bank .ITU SUNGGUH MIRIS !!!






gue juga pernah denger ada program pemerintah bagi dunia kedokteran, yaitu dokter-dokter muda disarankan untuk membuka praktek di daerah-daerah terpencil yang kekurangan tenaga medis. sebenernya tujuan dari pemerintah ini sangatlah bagus. mereka para dokter muda di didik untuk merawat orang dengan penuh keikhlasan dan ketulusan. bukan untuk sesuap materi yang bernama uang tersebut. mereka juga dilatih kesabarannya untuk mengahadapi orang-orang yang tak mengerti apa, siapa itu dokter dan bagaimana peran mereka. serta mereka juga dilatih bagaimana mengahdapi situasi-situasi genting dengan peralatan-peralatan seadanya. pemerintah juga bertujuan menempatkan dokter-dokter itu ke daerah terpencil agar orang-orang tak lagi selalu pergi ke dukun untuk berobat, tentu kredibiltas seorang dukun sangat diragukan mengingat mereka bahkan ada yang hanya lulusan SD atau SMP dan hanya berbekal nekat untuk merawat dan mengobati orang. kehadiran dokter ini tentu aja diharapkan mengubah mindset orang-orang  bahwa pergi ke dokterlah yang benar karena mereka tahu bagaimana cara mngobati yang aman. tapi balik lagi ke masalah diatas. apakah semua dokter apalagi dokter muda, mau untuk disuruh kerja sosial kayak gitu ?  sangat jarang dokter-dokter muda mau bekerja dengan upah sedikit bahkan tak dibayar sepeser pun. mereka akan lebih memilih untuk menjadi dokter swasta daripada dokter PNS karena karier yang lebih menjanjikan plus uang yang lebih gede. memang sih pemikiran itu ga bisa disalahkan. mengingat untuk masuk kuliah di dunia kedokteran aja biayanya udah gede banget. jadi cara satu-satunya biar bisa cepet balik modal ya cepet-cepet juga buka praktek dan dapet pasien banyak. tapiiii... kalau semua dokter muda kayak gini trus gimana dengan tujuan utama dari dunia kedokteran ? FYI dari temen gue anak kedokteran tapi  gamau disebut namanya.. ya memang orang nya pemalu.. jadi sebut saja namanya danes. ya betul sarahdanis nama kerennya. kata dia, tujuan utama dunia kedoteran itu ada adalah untuk mengobati seluruh orang yang membutuhkan bantuan dan pada akhirnya akan mengajarkan bagaimana cara mengobati dan merawat dengan benar. sehingga nanti jika semua orang sudah ahli, maka secara berkala dokter sama sekali tidak diperlukan.  dengan tujuan itu, sudah amat sangat jelas sekali (oke ini ga efektif EYD nya) bahwa dokter lebih memprioritaskan merawat dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan jasa mereka tanpa diminta sekalipun.  bukan kebalik orang-oranglah yang membutuhkan jasa dokter seperti sekarang ini. mungkin jika dokter-dokter ini banyak berpikir demikian, maka mindset orang-orang nggak akan berubah. mereka mungkin akan tetep banyak berobat ke dukun karena tau biayanya lebih murah daripada berobat ke dokter.

mungkin kalian bingung apasih yang gue omongin daritadi, kesimpulannya itu bagaimana. okeee here we goo.. ya menurut gue seorang dokter itu harus memiliki jiwa sosial yang tinggi. meskipun mereka kuliah nya di bagian eksak bukan dibagian sosial kayak ekonomi, fisip dll, mereka hendaknya memiliki prinsip. prinsip seorang dokter yang ikhlas, berkomitmen membantu yang lemah dan membutuhkan, dan tentu saja memiliki rasa empati yang besar. jadi rasanya kurang jadi seorang dokter tapi sama sekali tidak punya rasa empati ke sesamanya :) selain itu menurut gue dokter itu seharusnya bekerja dengan prinsip "kerja dengan hati" bukan kerja karena ada imbalan lebih - lebih lagi materi. gue sangat yakin jika dokter maupun profesi apapun jika di kerjakan dengan hati, ga akan ada namanya rasa ga puas, kurang atau yang lain, ngerasa paling berguna dan menganggap yang lain biasa aja. namun sebaliknya muncul rasa iklhlas dan damai karena telah membantu sesama. semoga semua dokter berpikiran seperti ini. Ya.. semoga saja..

tersenyumlah dan bekerja dengan hati



makasih udah baca pemikiran gila gue..

salam zombie !



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

5 comments:

Unknown said...

Pertamax gan :cool

Pengen jd dokter yg ngobatin orang gila . :Ngacir

Unknown said...

Tuh malah pahalanya lebih gede bung :D

Unknown said...

Gw ngomong sama idung .. blabla :ngacir ..
mampir juga ke blog gw cuk . :D

Unknown said...

banyak banget -_- tsapek bacanya

Unknown said...

Loo bacanya gausah pake capek biar cepet te (?)

Post a Comment